Infobandungnews – KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar sosialisasi Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya, berkolaborasi dengan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Dede Yusuf M Effendi. ST., M.I.Pol. Acara sosialisasi bertempat di InterContinental Hotel Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023).
Sosialisasi dimeriahkan dengan penampilan tari rampak kendang mojang priangan dari sanggar tari Melati Bandung.
Hadir dalam acara sosialisasi tersebut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dr. Dede Yusuf M Effendi. ST., M.I.Pol , Wakil Kepala Badan Layanan Umum Museum Cagar Budaya (BLU MCB) Drs. Pustanto, M.M, Peneliti dan kurator museum Nicolaus Aji K.R.U, S.Ds., M.Ds dan (Cand. Dr) Dhian L. Hastuti S.Sn., M.Sn (moderator) serta Tenaga Ahli Komisi X DPR RI Saeful Bachri. SH., M.AP
Wakil Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya Drs. Pustanto, M.M dalam sabutannya menjelaskan, “Selama satu tahun ini, kami telah mempersiapkan proses transformasi kelembagaan dan penggabungan susunan pengelolaan 18 unit museum dan 34 cagar budaya yang berada dibawah naungan BLU-MCB melalui program sosialisasi yang intensif. Hal ini kita lakukan dengan ambisi kami agar kedepannya kami dapat memberikan standar pelayanan publik yang memadai melalui pengelolaan yang komprehensif, efisien dan efektif.”
BLU-MCB memiliki visi meningkatkan tata kelola dan pelayanan publik melalui transformasi kelembagaan yang memiliki tujuan untuk memberikan sarana edukasi bagi masyarakat Indonesia, khususnya tentang keragaman budaya dan sejarah bangsa.
Transformasi kelembagaan ini diharapkan dapat menarik dukungan serta partisipasi aktif baik dari publik di berbagai golongan dan kalangan kunci keberhasilan Museum dan Cagar Budaya adalah kebersamaan dan inovasi.
“Tidak hanya dukungan publik di dalam negeri, melalui transformasi ini, BLU-MCB juga berupaya untuk dapat menghadirkan kolaborasi internasional guna mendapatkan dukungan, pengalaman, dan panduan dalam transformasi dan pengelolaan museum dan cagar budaya sebagai warisan budaya nasional, secara berkelanjutan.”
“Tanpa adanya inovasi, ide kreativitas, kerja yang baik maka sosialisasi tentang museum dan cagar Budaya tidak akan membuahkan hasil maksimal,” tutup Pustanto,
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dr. Dede Yusuf M Effendi. ST., M.I.Pol dalam sambutannya menyampaikan museum dan cagar budaya jangan hanya dianggap sebagai bangunan mati saja dan dibiarkan tanpa ada event atau acara tertentu. Harus ada inovasi dari para pengelolanya agar Museum banyak dikunjungi, bukan hanya oleh masyaraakat disekitarnya, kalau perlu oleh turis asing.
” Dari museum kita akan mendapatkan pengalaman atau bisa kita sebut sebuah memori yang telah dimiliki oleh tokoh tokoh besar ataupun budaya budaya besar yang dulu kita belum sempat merasakannya.”
” Contohnya Museum di cirebon dengan koleksi koleksi keramik keramik dan gerabah dimasa kesultanan cirebon yang berasal negara cina, hal tersebut memberikan pengetahuan untuk kita bahwa masa masa itu terjadi pertukaran budaya, perkawinan antar ras, kerjasama politik dan perdagangan antara kerjaan dari tiongkok dengan kesultanan Cirebon. Dan itu menunjukan bahawa bangsa kita sejak dulu telah melakukan hubungan multirateral , bilateral sehingga menjadi bangsa yang besar. Jadi sebuah museum itu tidak hanya mengoleksi barang barang kuno atau artepak belaka namun ada sebuh histori atau cerita yang akan dibagikan kepada anak anak kita.” Ungkap Dede Yusuf.
” Anak muda sekarang tidak hanya sekedar melihat lukisan digantung, tetapi dengan kemajuan teknologi harus dilengkapi dengan audio visual. Dan saya mendorong melalu musium dan cagar budaya harus dibuat konsep virtual tour, jadi nanti dari sekolah sekolah tidak perlu datang ke museum monas atau museum lainnya tapi mereka bisa mengunjungi dengan virtual tour. ” sambungnya.
Dede Yusuf menambahkan untuk menarik perhatian masyarakat terhadap museum diperlukan adanya promosi melalui media sosial yang ada seperti tempat tempat wisata, contohnya tempat wisata bukit bintang yang ada di desa ciburial terkenal dan banyak dikunjungi karena viral dipromosikan melalui media sosial baik melalui tiktok, instagram dan lain lain, dan kalau museum dibuat seperti itu saya jamin akan ada seribu orang yang akan datang hanya untuk sekedar menikmati experience, dan itu kembali lagi kepada para pelaku pelaku museum cagar budaya.”tambahnya.
” Insyaallah kekayaan kita luarbiasa dan saya berkomitmen kementrian pendidikan khususnya dirjen kebudayaan harus terus didorong anggarannya melalui anggaran dana abadi kebudayaan kita dorong naikan anggarannya. Tapi masalahnya kalau programnya biasa biasa saja dan tidak merangsang anak muda maka saya anggap gagal. Bagaimanapun caranya agar anak anak muda kita mengetehui tentang peradaban bangsa Indonesia yang hebat dan luar biasa dan membuat bangga mereka akan bangsanya sendiri .” Tutupnya. (Yg-IBN001)***