Infobandungnews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Pemkot Cimahi memperkuat nota kesepahaman (MoU) terkait kerja sama antara dua daerah di Jawa Barat ini dalam hal tata ruang, infrastruktur, dan pengelolaan kawasan perbatasan.
Penguatan MoU kerja sama lintas wilayah ini terlaksana dalam pertemuan antara Wali Kota Bandung Muhammad Farhan dan Wali Kota Cimahi Ngatiyana, di Balai Kota Bandung, Jumat 2 Mei 2025. Dalam pertemuan ini, Ngatiyana menyampaikan aspirasi agar Pemkot Bandung bersedia memberikan sebagian wilayah perbatasan untuk perluasan Kota Cimahi.
Jika ini terwujud, maka akan ada kecamatan di Kota Bandung yang menjadi masuk ke wilayah Kota Cimahi.
Alasan Ngatiyana ingin memperluas wilayah Kota Cimahi dengan meminta wilayah Kota Bandung khususnya di area perbatasan antara kedua wilayah ini, karena jumlah penduduk di Kota Cimahi yang sudah terlalu padat dan terus meningkat.
“Cimahi itu penduduknya padat, tapi wilayahnya kecil. Kami mohon barangkali bisa diberikan sebagian wilayah, minimal satu kecamatan,” ungkap Ngatiyana di Kota Bandung, Jumat 2 Mei 2025, dikutip dari laman Humas Pemkot Bandung.
Merespons keinginan pengembangan atau perluasan wilayah Kota Cimahi yang diharapkan Ngatiyana, Farhan tak serta merta menolak. Namun ia menekankan bahwa hal tersebut berada di ranah pemerintah pusat.
Sebagai tindak lanjut, Farhan menyatakan bakal membuka ruang guna membuat kajian bersama dan mengundang tujuh anggota DPR dari daerah pemilihan terkait, untuk membahas wilayah Kota Bandung yang diusulkan menjadi masuk ke wilayah Kota Cimahi.
“Perluasan wilayah itu kewenangan pusat. Tapi kita bisa mulai dari kajian bersama. Hasilnya bisa kita serahkan ke gubernur dan para anggota DPR untuk mendorong perubahan undang-undang,” ucapnya.
Farhan menyoroti pula pengelolaan wilayah perbatasan Kota Bandung-Kota Cimahi, seperti kawasan Cimindi yang dinilai strategis. Menurutnya, jika Bandara Husein Sastranegara aktif lagi, Stasiun Cimindi dapat dikembangkan menjadi kawasan Transit Oriented Development (TOD).
Farhan mengakui wilayah Kota Bandung dan Cimahi memiliki banyak irisan kepentingan, khususnya di bidang tata ruang dan aksesibilitas.
Untuk itu, ia menilai pentingnya memperkuat nota kesepahaman yang sudah ada dan memperluas kerja sama konkret termasuk solusi kemacetan.
“Kerja sama harus kita seriuskan kembali. Jalur masuk dari barat ke Bandung sudah mulai padat karena banyak warga Cimahi yang bekerja di Bandung. Kita bisa berkolaborasi untuk pelebaran jalan, agar masyarakat tidak terjebak macet berjam-jam,” ujarnya.***