Sekolah Dewi Sartika Sekolah Perempuan Pertama Di Bandung

- Jurnalis

Senin, 19 Desember 2022 - 17:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekolah Dewi Sartika, di Jalan Keutamaan Istri, No. 12, Kelurahan Balong Gede, Kecamatan Regol, merupakan sekolah bersejarah di Kota Bandung. Sekolah tersebut merupakan sekolah pertama wanita di Indonesia.

Sekolah Dewi Sartika, di Jalan Keutamaan Istri, No. 12, Kelurahan Balong Gede, Kecamatan Regol, merupakan sekolah bersejarah di Kota Bandung. Sekolah tersebut merupakan sekolah pertama wanita di Indonesia.

InfobandungnewKota Bandung– Sekolah Dewi Sartika sekolah yang awalnya bernama Sakola Istri yang didirikan oleh Raden Dewi Sartika, pada 16 Januari 1904, di Paseban Kulon Pendopo Kabupaten Bandung.

Setahun berikutnya, 1905, Dewi Sartika membangun gedung sekolah di tempat yang kini dikenal SD dan SMP Dewi Sartika.

Dikutip dari sejumlah sumber, pada waktu berdirinya sekolah itu hanya memiliki dua ruangan untuk belajar.

Muridnya berjumlah dua puluh orang, dengan tiga orang tenaga, yaitu Raden Dewi Sartika, Ibu Purma, dan Ibu Uwit.

Kurikulum yang diberikan di sekolah pimpinan Raden Dewi Sartika itu disesuaikan dengan kurikulum Sekolah Kelas Dua (Tweede Klasse Inlandsche School) milik pemerintah, tetapi ditambah dengan mata pelajaran keterampilan, seperti memasak, mencuci, menyetrika, membatik, menjahit, menisik, merenda dan menyulam, yang ada hubungannya dengan kepentingan rumah tangga.

Selain itu diajarkan pula pelajaran agama, kesehatan, bahasa Melayu dan bahasa Belanda. Pelajaran-pelajaran tersebut tidak hanya diberikan secara teori, tetapi diberikan juga dalam bentuk praktik.

Sampai sekarang SD dan SMP Dewi Sartika tetap melakukan proses belajar mengajarnya di gedung bersejarah itu.

Bangunan sekolah Dewi Sartika yang masih mempertahankan keaslian sejarah, ruangan sejuk dengan langit-langit tinggi dan jendela ram kawat

Ketika Infobandungnews berkunjung, beberapa waktu lalu ada puluhan pelajar SD dan SMP Dewi Sartika antusias mengikuti pelajaran di ruangan sejuk dengan langit-langit tinggi dan jendela ram kawat.

Ada satu kelas yang masih mempertahankan meja kursi yang sama seperti dulu. Kelas tersebut juga dihiasi berbagai foto yang menunjukan kejayaan sekolah tersebut pada tempo dulu.

“Ini ruangan legenda, mulai dari kursinya kita masih pertahankan yang lama. Kami hanya memugar sedikit saja, sisanya masih sama,” kata Kepala Sekolah SMP Dewi Sartika, Sri Rostinah sembari menunjukan kelas bersejarah tersebut.

Kepala Sekolah SMP Dewi Sartika, Sri Rostinah menunjukan kelas bersejarah ” ini Ruangan legenda, mulai dari kursinya kita masih pertahankan yang lama. Kami hanya memugar sedikit saja, sisanya masih sama,”

SMP Dewi Sartika saat ini memiliki 142 siswa terdiri dari 81 siswi dan 63 siswa. Sedangkan SD sebanyak 52 siswa.

Sekolah Dewi Sartika saat ini tetap mempertahankan pendidikan khusus bagi pelajar perempuan. Materi keputrian masih diajarkan, seperti menjahit, memasak, dan membuat produk kerajinan.

“Tadinya ekskul, sekarang dimasukan menjadi mata pelajaran. Walaupun hanya satu jam ya, mereka diajarkan untuk menjahit, membuat kerajinan. Siswa juga ikut pelajaran tersebut,” ujarnya.

Bangunan utama berupa kelas-kelas dengan jendela ram kawat ini tak boleh diubah.

SD dan SMP Dewi Sartika adalah bangunan Cagar Budaya yang dilindungi undang-undang dan Perda Kota Bandung nomor 7 tahun 2018 tentang Pengelolaan Cagar Budaya.

Nama sekolah berkali-kali berganti. Awal berdiri bernama Sakola Istri, lalu pada tahun 1910 diganti jadi Sakola Kautamaan Istri.

Tahun 1929 diubah jadi Sakola Raden Dewi. Tahun 1951 nama sekolah berubah jadi Sekolah Guru Bawah, Sekolah Kepandaian Puteri (1961), Sekolah Kejuruan Kepandaian Puteri (1963), dan saat ini jadi SD dan SMP Dewi Sartika.

Sri berharap, Sekolah Dewi Sartika tetap eksis tak lekang ditelan zaman.

“Mudah-mudahan sekolah ini tetap maju, siswanya semakin banyak serta mendapat perhatian dari pemerintah maupun pihak lainnya. Sekolah ini bersejarah, jadi harus kita lestarikan,” ungkapnya.

Yg-IBN

Sumber Diskominfo Kota Bandung.

 

 

Berita Terkait

Ngatiyana Koperasi Merah Putih Langkah Strategis Tingkatkan Kesejahteraan Warga Cimahi
Saluran Air Ledeng Perumda Air Minum Tirta Raharja Sedang Alami Hambatan, Ini Kata Humas PDAM Tirta Raharja
Ngatiyana Incar 1 Kecamatan di Kota Bandung untuk Perluasan Wilayah Kota Cimahi, Apa Kata Farhan?
Pemkot Cimahi Mulai Tata Keberadaan Kabel Udara
Ribuan Pemudik Mulai Balik Ke Bandung Dengan Kereta
Walikota Bandung Klaim Sampah Idul Fitri 2025 Di Bandung Berkurang
Ngatiyana Akan Sapu Bersih Premanisme Di Kota Cimahi
Buntut Sengketa Tanah di Cicalengka Bandung, Ratusan Orang Terancam Kehilangan Tempat Tinggal

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 18:34 WIB

Ngatiyana Koperasi Merah Putih Langkah Strategis Tingkatkan Kesejahteraan Warga Cimahi

Jumat, 9 Mei 2025 - 12:32 WIB

Saluran Air Ledeng Perumda Air Minum Tirta Raharja Sedang Alami Hambatan, Ini Kata Humas PDAM Tirta Raharja

Selasa, 6 Mei 2025 - 20:49 WIB

Ngatiyana Incar 1 Kecamatan di Kota Bandung untuk Perluasan Wilayah Kota Cimahi, Apa Kata Farhan?

Rabu, 30 April 2025 - 15:03 WIB

Pemkot Cimahi Mulai Tata Keberadaan Kabel Udara

Sabtu, 5 April 2025 - 20:21 WIB

Ribuan Pemudik Mulai Balik Ke Bandung Dengan Kereta

Berita Terbaru