Pramuka Naik Kelas, Dede Yusuf Fasilitasi Kwarnas dan Kemendikbud Cari Solusi Ekskul Wajib

- Jurnalis

Kamis, 4 April 2024 - 15:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pertemuan Kwarnas dengan Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) sebelum raker berlangsung. Acara difasilitasi Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf.

Pertemuan Kwarnas dengan Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) sebelum raker berlangsung. Acara difasilitasi Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf.

Infobandungnews.com – Cari titik temu. Begitulah yang terjadi di balik riuh rendah ekskul Pramuka tak lagi wajib. Keputusan tersebut tidak diubah. Tapi lagi disiapkan formula baru.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyebut keputusan sudah diambil. Yakni, kepramukaan bukan lagi ekskul wajib di sekolah. Meski begitu, sekolah wajib menyediakan ekskul Pramuka.

“Mohon sudah tidak lagi dibahas bahwa Pramuka itu dihapus atau dihilangkan dari sekolah,” ujar Nadiem.

Nadiem meneken Permendikbud No 12/2024 soal pemberlakuan kurikulum merdeka di PAUD, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Salah satunya, kepramukaan tidak lagi ekskul wajib sebagaimana diatur Permendikbud No 63/2014. Beleid baru, Pramuka wajib ada di sekolah. Tapi bukan ekskul wajib. Bagi siswa, sifatnya pilihan atau sukarela.

Sebelum raker berlangsung, terjadi pertemuan Kwarnas dengan Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP). Acara difasilitasi Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf.

“Kami baru saja diskusi yang cukup panjang hangat dengan Kwarnas, difasilitasi oleh Kak Dede Yusuf. Terima kasih Kak Dede Yusuf,” papar Anindito Aditomo, kepala BSKAP di hadapan rapat kerja yang dipimpin Agustina W. Pramestuti dari Fraksi PDIP.

Dalam pertemuan, lanjut Anindito, ada beberapa kesepakatan yang produktif. Dan segera ditindaklanjuti bersama Kwarnas Gerakan Pramuka yang menolak penghapusan Pramuka sebagai ekskul wajib.

Kesepakatan tersebut, menarik nilai-nilai kepramukaan ke dalam kokurikuler. Tidak hanya sebatas ekstrakurikuler yang sifatnya pilihan dari sisi murid.

“Kalau itu kokurikuler bagian dari jam pelajaran. Jadi semua murid harus mengikuti kokurikuler,” tandas Anindito.

Dengan “naik kelas” jadi kokurikuler, nanti nilai-nilai, konsep, modul, dan silabus kepramukaan kita diintegrasikan ke kurikulum merdeka.

‘Termasuk modul-modul dan perangkat-perangkat lainnya yang di Pramuka itu sudah sangat kaya,” tandasnya.

Nadiem juga membenarkan ada wacana baru jadi kokurikuler. Dia berharap bisa memasukkan nilai-nilai kepramukaan ke dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5). Itu dilakukan jika terjalin kemitraan produktif dengan Kwarnas.

“Tapi harapan saya diskusi dengan Kwarnas akan berlanjut. Dan juga saya setuju seperti tadi Kang Dede (Dede Yusuf) bilang bahwa harus ada, harapan saya bisa mencapai satu statement joint di mana kita punya kemitraan yang lebih baik,” ungkap Nadiem.

Dalam pertemuan, lanjut Anindito, ada beberapa kesepakatan yang produktif. Dan segera ditindaklanjuti bersama Kwarnas Gerakan Pramuka yang menolak penghapusan Pramuka sebagai ekskul wajib.

Nadiem menyebut tidak ada wacana mengurangi atau menambah mata pelajaran. Yang dia harapkan adalah ada jalan terbaik memasukkan nilai-nilai kepramukaan jadi kokurikuler.

“Ini hanya wacana, bukan janji. Bukan komitmen. Tapi harapan saya diskusi dengan Kwarnas akan berlanjut,” katanya.

Dalam kesimpulan rapat kerja, masalah kepramukaan jadi kokurikuler jadi salah satu poin kesepakatan. DPR memandang nilai-nilai kepramukaan bisa jadi solusi tiga “dosa besar” dunia pendidikan. Yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. (ADG- IBN004)***

 

Berita Terkait

Jabar Dapat Tambahan 2 Emas dan 1 Perak dari Aeromodelling
Dede Yusuf: Hasil Rekomendasi Panja Pembiayaan Pendidikan Akan Disampaikan ke Presiden Terpilih
Dokter Ratnawati Nahkodai Fraksi Demokrat di DPRD Jabar
Dede Yusuf Sebut Pilih Saeful Bachri Karena Berkarakter Ketua RT
Kontingen Aeromodelling Jawa Barat Siap Berlaga di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Dari 120 Anggota DPRD Jabar Ada Saeful Bachri Lakukan Historical Walk Dari Homan Ke Gedung Merdeka
Kado Manis Dari Jenderal Bintang Tiga Untuk Saeful Bachri
Nadiem Makarim Tetapkan Persyaratan Menjadi Kepala Sekolah, Hanya Guru Seperti Ini yang Layak Jadi Kepsek

Berita Terkait

Sabtu, 14 September 2024 - 15:36 WIB

Jabar Dapat Tambahan 2 Emas dan 1 Perak dari Aeromodelling

Kamis, 12 September 2024 - 10:48 WIB

Dede Yusuf: Hasil Rekomendasi Panja Pembiayaan Pendidikan Akan Disampaikan ke Presiden Terpilih

Jumat, 6 September 2024 - 20:09 WIB

Dokter Ratnawati Nahkodai Fraksi Demokrat di DPRD Jabar

Rabu, 4 September 2024 - 11:55 WIB

Dede Yusuf Sebut Pilih Saeful Bachri Karena Berkarakter Ketua RT

Selasa, 3 September 2024 - 12:29 WIB

Kontingen Aeromodelling Jawa Barat Siap Berlaga di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Berita Terbaru

Pelatih Ade E Sumarno di Apit Atlet Jajang Nur dan Atlet Novita petaih 2 medali emas seklaigus di kelas F1H dan OHLG

Nasional

Jabar Dapat Tambahan 2 Emas dan 1 Perak dari Aeromodelling

Sabtu, 14 Sep 2024 - 15:36 WIB