Infobandungnews.com – Operasi pencarian dan pertolongan korban bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat secara resmi Senin 1 April 2024 dihentikan. Penghentian pencarian dan pertolongan korban bencana alam tanah longsor dan banjir bandang tidak menutup kemungkinan untuk terus dilaksanakan sepanjang masih diperlukan. “Saya mewakili Basarnas secara umum akan menyampaikan hasil operasi SAR sampai sore ini sebagaimana sesuai SOP dan aturan selama 7 hari. Namun bilamana setelah 7 hari dianggap masih perlu maka Basarnas akan melakukan evaluasi dulu dilanjutkan dengan pemantauan,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jawa Barat, Herry Marantika, saat memimpin Debriefing dan upacara penutupan Tim SAR gabungan dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.
Disampaikan Herry Marantika, operasi pencarian korban longsor Desa Cibenda dan Sukaresmi Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat resmi di hentikan. Namun demikian, pengehentian operasi tersebut bukan berarti meninggalkan begitu saja, tetapi masih berkoordinasi dengan pihak BPBD dan pemantauan juga demi kesehatan Tim SAR Gabungan yang telah bekerja selama 7 hari. “Jika sewaktu-waktu ada tanda, operasi bisa dibuka kembali. pencarian korban ke-7 hari ini, total korban adalah 12 jiwa, 2 orang selamat, meninggal dunia sebanyak 7 orang dan masih dalam pencarian sebanyak 3 orang. Selain melakukan operasi pencarian di desa Cibenda, Kantor SAR Jawa Barat juga masih menerjunkan 1 tim untuk melakukan pencarian korban longsong di sektor 2 yakni di Desa Sukaresmi.,” kata Herry Marantika.
Herry Marantika bahwa menambahkan, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat tetap akan bersiaga di lokasi terdampak hingga status tanggap darurat berakhir pada 7 April 2024 nanti. Bencana tanah longsor ini berdampak pada 520 kepala keluarga atau 1.630 warga yang tersebar di Kecamatan Cipongkor dan Rongga Kabupaten Bandung Barat. Adapun wilayah desa terdampak meliputi, Desa Sirnagalih dan Cibenda di Kecamatan Cipongkor, serta Desa Sukaresmi, Cibitung dan Cinengah di Kecamatan Rongga. Di samping itu, BNPB menyatakan bencana tanah longsor turut mengakibatkan kerusakan pada tempat tinggal warga dan fasilitas publik. BNPB mencatat rumah rusak berat 117 unit, rusak sedang 50 dan rusak ringan 190. Sedangkan pada fasilitas dan infrastruktur publik tercatat tempat ibadah terdampak 1 unit dan fasilitas pendidikan 1 serta jembatan rusak 1.
Sementara itu, upaya tanggap darurat masih terus dilakukan oleh Pemerintah Bandung Barat terhadap dampak yang masih berlangsung. Upaya penanganan darurat, salah satunya, memastikan kebutuhan dasar 162 kepala keluarga atau 527 warga yang mengungsi dari Kampung Gintung Desa Cibenda Kecamatan Cipongkor terpenuhi. Dua dapur umum dioperasikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat dan Kodam III Siliwangi untuk membantu para pengungsi. Sementara itu, murid-murid di SDN Padakati yang terdampak longsor dapat melanjutkan kegiatan belajar-mengajar secara daring.(YG-IBN001)***