Infobandungnews-Masjid Raya Al Jabbar Gedebage Kota Bandung yang menghabiskan dana 1 Triliun dari APBDProvinsi Jawa Barat hingga kini masih menjadi sorotan dan kritik dari warga masyarakat Jawa Barat terlebih sekarang juga berkembang ada anggaran untuk pembuatan konten pagu anggaran Rp 20 miliar.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono.
“Ya anggaran itu ada. Di pagunya memang Rp 20 miliar tapi realisasinya hanya Rp 14,5 miliar. Proses bukan penunjukan langsung tapi melalui proses lelang,” jelas Bambang dikutip Koran Gala
Ia menyebutkan anggaran tersebut untuk pekerjaan yang cukup banyak, yakni untuk 240 item pekerjaan. Dalam pelaksanaan, proses penganggaran, dan programnya pun sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dalam LKPP tertera nama tender 1 Pekerjaan Pembuatan Konten Masjid Raya Provinsi Jawa Barat dengan kode Rencana Umum Pengadaan Nomor 30830988. Tender itu tertanggal pada 1 April 2022, dengan sumber pendanaan RUP melalui APBD 2022.Masih dalam keterangan tangkapan layar itu, tertera satuan tugas berada di Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.
Dalam tangkapan layar itu, tertera pula tender sudah selesai dengan nilai HPS sebesar Rp 16,3 miliar dari nilai pagu paket Rp 20 miliar.
Sedangkan untuk metode pengadaan dalam proyek itu menggunakan sistem tender pascakualifikasi satu file harga terendah sistem gugur. Pemenang lelang berlokasi di Kota Bandung, Jawa Barat.
Pengamat kebijakan publik Kandar Karnawan turut menyoroti anggaran pembuatan konten proyek masjid itu. Kandar mengaku terkejut mengaku terkejut dengan jumlah anggaran proyek itu.
Padahal, lanjut Kandar, masih banyak kebutuhan publik lain yang lebih bermanfaat.
“Saya tidak habis pikir untuk apa uang sebesar itu (Rp 16 miliar lebih)? Apa urgensinya? Padahal masih banyak hal lain untuk kepentingan masyarakat yang lebih penting,” ungkap Kandar melalui sambungan telepon, Minggu (8/1/2023).
Pihaknya pun menilai, anggaran pembuatan konten itu terkesan tidak realistis. Bahkan, pihaknya mengaku penasaran konten seperti apa sehingga harus membutuhkan anggaran sebesar Rp 16 miliar lebih.
“Pemerintah seharusnya tidak menghambur-hamburkan uang rakyat. Saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang perlu pembenahan Pemprov Jawa Barat. Apalagi ini tahun terakhir di era kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat,” tuturnya.
Kandar menegaskan, jika Pemprov Jawa Barat menyalurkan anggaran untuk pembuatan konten Masjid Al Jabbar untuk masyarakat pelosok Jawa Barat yang membutuhkan bantuan, tentu akan lebih bermanfaat.
“Akan lebih bermanfaat jika anggaran itu untuk kepentingan publik secara langsung, bukan untuk hal lain yang tidak langsung menyentuh masyarakat langsung,” ungkapnya.
OKI(IBN002)