Infobandungnews – Padalarang. Toni Permana didepan wakil ketua komisi X Dr Dede Yusuf Macan memperlihatkan paving blok buatanya. Sekuat tenaga ia membenturkan dua buah paving blok nya. Bukan sulap, bukan sihir. Paving block tersebut tidak lecet apalagi hancur berkeping-keping. Ternyata, paving block yang dibanting Pak RW – sapaan akrab Toni Permana – terbuat dari sampah plastik bekas pembungkus beragam produk, seperti makanan ringan dan mi instan.
Pria berusia 42 tahun ini mengatakan kepada Dede Yusuf bahwa dia terinspirasi dari salah satu tayangan televisi nasional yang menyiarkan berita paving block terbuat dari sampah di Jawa Tengah. Pak RW Toni pun memikirkan langkah-langkah proses produksi dengan segala keterbatasan yang ia miliki.
Pilihan untuk memproduksi paving block dari residu sampah ia ambil berdasarkan alasan yang kuat. Plastik-plastik bungkus makanan ringan, mi instan, atau bubuk pembuat minuman terkadang dianggap memiliki nilai ekonomis yang kecil dan bahkan tidak ada nilainya.
Residu sampah tersebut biasanya dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Sampah plastik yang berserakan di selokan atau sungai dapat mengakibatkan banjir. Tidak hanya itu, kandungan zat kimia dalam plastik dapat mencemari tanah dan air. Bahkan sejumlah studi menyimpulkan bahwa sampah plastik butuh 50 sampai 100 tahun agar dapat terurai.
“Paving block ini menyerap semua jenis sampah yang tidak ada nilainya,” kata Toni kepada Dr. Dede Yusuf Macan yang didamping tenaga ahli komisi X DPR RI Saeful Bachri S.H., M.A.P. di Bank Sampah Sukamaju Sejahtera (BS3) yang berlokasi di Kp. Sukamaju Rw.10 Desa Padalarang Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Kamis (4/1/2024)
Toni menambahkan bahwa dia menerima sejumlah jenis sampah pilahan dari warga yang menabung di bank sampah binaannya, yakni Sampah Sukamaju Sejahtera.
Plastik yang ia kumpulkan di bank sampah inilah yang menjadi modal pembuatan paving block. Ia tidak ingin bank sampah yang dia dirikan menjadi sumber masalah baru bila sampahnya tidak terkelola dengan baik.
Pemberdayaan masyarakat
Wakil ketua komisi X Dr Dede Yusuf Macan mengapresiasi Bank sampah sukamaju sejahtera (BS3) yang memberdayakan masyarakat dan karang taruna setempat. Ia mengatakan strategi yang digunakan bank sampah untuk pemberdayaan masyarakat dan karang taruna merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk membantu masyarakat bagaimana cara mengurangi sampah yang ada dilingkungan sekitar dengan cara menabung sampah.
Politikus Partai Demokrat tersebut menyampaikan akan mendorong kegiata kegiatan ini melalui program kewirausahaan ke kementrian pemuda dan olahraga.
Bank Sampah Sukamaju Sejahtera (BS3) yang diinisiasi dan dikelola oleh Toni Setiawan sebelumnya di tahun 2017 tempat tersebut merupakan sebuah taman bacaan yang memiliki nama Taman Bacaan Rancage yang kini tempat tersebut beralih fungsi mejadi sebuah Bank Sampah dan budidaya magot. Karena dengan adanya gadget animo masyarakat untuk membaca menurun. (YG-IBN)***