infobandungnews – PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) menggandeng produsen amunisi dan senjata serbu swasta satu-satunya di Indonesia. Sebagai upaya lain untuk mengimplementasikan teknologi dalam cakupan yang lebih luas, terutama dalam kaitannya untuk mewujudkan kerahasiaan industri perlindungan dalam negeri.
Kolaborasi tersebut dilakukan melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktur Utama PT INTI Edi Witjara dengan Direktur Utama PT Komodo Armament Indonesia (Komodo Armament) Dananjaya Trihardjo.
Senior Vice President Corporate Secretary PT INTI, Delvia Damayanti mengatakan, kerja sama tersebut akan dikhususkan untuk kolaborasi produksi senjata serbu serta amunisi penegakan hukum dan militer, dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia menciptakan kemandirian dalam bidang pertahanan nasional. Targetnya, strategi kolaborasi ini dapat menyediakan kebutuhan senjata dan amunisi untuk pasar dalam negeri.
“Dengan kapasitas produksi terpasang untuk senjata serbu yang telah mengantongi sertifikasi hasil uji kelaikan dari Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat tercatat sebesar 5.000 pucuk senjata serbu per tahun. Sementara kapasitas untuk produksi amunisi polimer, magasin, propelan, dan pendukung lainnya mencapai 2 juta unit,” ucap Delvia, Selasa (5/12/2023).
Delvia menargetkan, kolaborasi produksi ini akan menjadi cikal bakal bangkitnya industri dalam negeri, terutama dalam kaitannya untuk menyuplai kebutuhan perlindungan nasional.
Sebagai wujud komitmen kerja sama tersebut, kedua perusahaan telah melakukan kunjungan kerja ke fasilitas produksi masing-masing pihak di Bekasi dan Bandung. Rencananya, kolaborasi produksi tersebut akan dilaksanakan di fasilitas produksi kedua perusahaan.
PT INTI melakukan penandatanganan nota kesepahaman lainnya. Di antaranya, sinergi untuk membangun fasilitas produksi beragam produk berbahan material baja dan baja stainless yang diinisiasi melalui penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pengadaan Baja dan Baja Stainless serta Pengembangan Kendaraan Listrik antara Pjs. Direktur Sales & Marketing PT INTI (Persero) Ahmad Taufik dan Managing Director JW Steel Pte. Ltd.Roger Ng.
Menurut Delvia, kedua belah pihak tersebut nantinya juga akan menjajaki pembentukan perusahaan patungan perusahaan manufaktur kendaraan listrik di Indonesia.
“Mengutip data Outlook Kendaraan Listrik Indonesia: Supercharging Tommorow’s Mobility, bisnis kendaraan listrik di Indonesia memiliki potensi pasar yang mencapai lebih dari US$20 miliar atau sekitar Rp299 triliun. Sehingga masih tersedia area bisnis yang sangat leluasa untuk dieksplorasi,” ujarnya.
Selain rencana kerja sama produksi senjata, amunisi, dan produk baja stainless tersebut, PT INTI juga telah melakukan kerja sama pengadaan perangkat elektronik dan informasi teknologi. Agenda strategi tersebut direalisasikan melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Penyediaan Perangkat Elektronik, Telekomunikasi, dan Teknologi Informasi di Lingkungan Muhammmadiyah antara Deputy Executive General Manager Sales & Marketing PT INTI (Persero) Gema Alfarizi Deri dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta Muhammad Ikhwan Ahada.
“Rencananya, melalui kerja sama tersebut, PT INTI akan menyediakan kebutuhan perangkat elektronik seperti laptop, tablet, access point , Closed Circuit Television (CCTV) , e-KTP Reader, infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi, dan hal-hal terkait perangkat elektronik lainnya, di lingkungan Muhammadiyah Wilayah Yogyakarta,” tuturnya.
Harapannya, keterlibatan dan kolaborasi PT INTI dengan berbagai perusahaan dan lembaga lintas lini akan mendorong terwujudnya kemandirian teknologi dalam negeri, dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global, terutama dalam penguasaan teknologi untuk pasar lokal. (YG-IBN001)***
Sumber PortalJabar