infobandungnews – Jakarta – Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa turut buka suara atas penganiayaan yang dilakukan oleh oknum TNI di depan Markas Yonif 408/Suhbrastha Boyolali. Ia menyebut bahwa kejadian itu berlangsung secara spontanitas karena salah paham.
Andika Perkasa kemudian menyebut bahwa calon presiden Ganjar Pranowo langsung menjenguk dan mendengarkan langsung kronologi dari dua orang korban. Menurut dia, tak ada peringatan terlebih dahulu dari anggota TNI melainkan langsung menyerang para relawan.
“Inilah yang kemudian direspons oleh Mas Ganjar di video tadi, yang juga seingat saya direspons oleh Ketua DPC PDIP Boyolali. Disitu jelas kalau dari videonya tidak ada proses kesalahpahaman,” kata Andika Perkasa di Media Center TPN Ganjar-Mahfud.
“Yang ada adalah langsung penyerangan, atau tindak pidana penganiayaan. Kemudian dari keterangan saksi pun yang kemudian diucapkan ulang oleh Mas Ganjar, dan diucapkan ulang oleh Ketua DPC PDIP Boyolali juga nyatakan hal yang sama,” jelas dia.
Lebih lanjut, Andika Perkasa juga melontarkan pendapat atas pernyataan dari Komandan Kodim (Dandim) Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo. Ia menilai bahwa kejadian tersebut berlangsung secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman kedua belah pihak. “Di statement itu antara lain dinyatakan salah satunya adalah kesalahpahaman antara dua pihak. Kronologi ini kan sangat tidak akurat. Artinya, saya bisa membayangkan karena saya pernah menangani banyak hal seperti ini,” kata Andika Perkasa. (YG-IBN001)***
Sumber Viva.co.id