Infobandungnews– Solokan jeruk. Hal menggugah kembali dilontarkan Dede Yusuf. Kali ini terkait potensi ekonomi kreatif yang menjadi ciri khas Kabupaten Bandung. Tepatnya wilayah Majalaya.
“Majalaya dulu terkenal dengan kain tenun yang sangat baik dan terkenal di Indonesia,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf saat bimtek Kemenparekraf di Villa Kancil, Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jum’at (10/3/2023).
Sayangnya, lanjut Dede, saat ini nasib kain tenun Majalaya lagi merana. Bahkan bisa dibilang hidup segan mati tak mau. “Pemda dan Kemenparekraf harus turun tangan. Tenun Majalaya harus kembali diangkat,” katanya.
Wakil gubernur Jabar periode 2008-2013 ini lantas bercerita brand name sejumlah daerah. Seperti Tasikmalaya yang terkenal dengan bordir dan Garut dengan produk kuliner dodol.
“Tenun Majalaya harus dibuat show window di tiap destinasi wisata. Salah satunya di Villa Kancil ini,” kata Dede.
Dengan demikian, orang yang datang ke destinasi wisata, selain menikmati keindahan alam dan wahana permainan, di saat yang sama bisa belanja kain tenun. Di situlah pentingnya perpaduan destinasi wisata dan produk ekonomi kreatif.
“Ekonomi kreatif harus menyatu dengan pariwisata,” pinta doktor Administrasi Publik jebolan Unpad ini.
Dukungan kebijakan Pemda harus nyata. Salah satunya terkait nomenklatur dinas yang mengurusi sektor tersebut. Nama dinasnya harus Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dalam acara bertajuk Gerakan Sadar Wisata; Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembinaan Sadar Wisata ini turut dihadiri pejabat Kemenparekraf. Antara lain Adelia Raung (direktur), sekretaris Disparbud Kabupaten Bandung, dan Dr Sukmadi sebagai narasumber dari Poltekpar Enhai Bandung, Tenaga Ahli Komisi X DPR RI Fraksi Demokrat Dr M Hailuki sekaligus ketua Imah Rancage, rumah aspirasi Dede Yusuf di dapil Jabar II serta hadir pula Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Saeful Bachri. (R-03)
Yg-IBN 001