Infobandungnews – Pengalaman langka untuk warga Bandung melihat mekarnya bunga bangkai (Amorphophallus Titanum) bisa didapatkan di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Juanda, Dago, Kota Bandung. Dikatakan pengalaman langka karena bunga raksasa ini hanya mekar periode 3-5 tahun sekali dan hanya mekar paling lama tiga hari.
Menurut Dicky selaku Pengendali Ekosistem Hutan Tahura Ir. H. Juanda, bunga bangkai ini pertama kali mekar pada Kamis (25/1/2024) kemarin sekitar pukul 13.30 WIB. “Puncak mekarnya sekitar pukul 19.00 WIB malam kemarin,” kata Dicky saat ditemui di Tahura Ir. H. Juanda, Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/1/2024).
Bunga dengan tinggi 207 cm dan diameter 80 cm ini terlihat memang sudah mulai layu.
Menurut Dicky, bukan tidak mungkin besok, Sabtu (27/1/2024) bunga Amorphophallus Titanum ini akan layu dan mati menjalani siklus selanjutnya kembali menjadi pohon. “Kemungkinan besok terakhir. Biasanya kelopaknya rontok dan layu,” ungkap dia.
Bunga bangkai yang tumbuh tahun ini pun menurut Dicky dapat dikatakan memecahkan rekor dari bunga bangkai sebelumnya yang mekar di Tahura Ir. H Juanda. “Di Tahura ini kita tanam empat bunga bangkai, satu mati. Dari tiga yang pernah berbunga ini paling besar. Sebelumnya tingginya hanya 190 cm,” ungkap dia.
Selain itu, bunga Amorphophallus Titanum yang berasal dari Sumatera ini ditanam sejak tahun 2006 dan sudah empat kali berbunga termasuk tahun ini. Jika siklusnya 3-5 tahun sekali, maka bunga ini kemungkinan kembali berbunga sekitar tahun 2028 atau 2029. “Kalau untuk perawatan terbilang mudah, cuma pakai kompos daun-daun yang ada di sini,” kata dia.
Yanti (51), salah satu pengunjung yang sengaja datang ke Tahura Ir. H. Juanda merasa sangat beruntung bisa melihat bunga bangkai mekar sempurna. “Dulu, tapi sudah lama banget, saya pernah lihat di Kebun Raya Bogor, tapi enggak mekar. Alhamdulillah banget sekarang bisa melihat di Bandung mekar,” ungkap dia. Yanti mengaku penasaran, dengan baunya. Tapi setelah dicium, bau bangkainya tidak terlalu menyengat. “Mungkin karena sudah mulai layu jadi baunya tidak terlalu menyengat. Baunya memang seperti bau bangkai tikus,” beber dia. (YG-IBN001)***